20100606

beberapa kutipan dari sms

beberapa sms yang saya salin dari hp ini mungkin dapat memberi inspirasi, ^^
ku bersumpah wahai jiwa, turunlah berlaga dan berkontribusi, turunlah atau kupaksa engkau turun. kenapa engkau membenci surga, wahai jiwa jika kau tidak di bunuh, kau pasti akan binasa.


pemenang kehidupan sejati adalah:
-yang tetap sejuk di tempat yang panas
-yang tetap manis di tempat yang begitu pahit
-yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar
-yang tetap tenang ditengah badai yang paling hebat
-yang menggantungkan harap takut hanya pada Allah tuhan semesta alam.



kemenangan kita yang paling besar bukanlah karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita bangkit tiap kali kita jatuh.


ikhwahfillah. tidak ada batas usia tuk kerja dakwah. ia kerja sepanjang tarikan nafas.ia tugas setiap hentakan nadi dan detak jantung. jika nafas, nadi, jantung telah diam... kau selesai/tergantikan . ayo optimalkan sisa waktu kita.
merendahlah, kau kan seperti bintang gemintang. berkilau dipandang orang, di atas air dan sang bintang nun jauh tinggi. jangan seperti asap, yang mengangkat diri tinggi di langit, padahal dirinya rendah-hina.



ketika kumohon kepada Allah kekuatan, Allah memberiku kesulitan agar ku menjadi kuat
ketika kumohon kepada Allah kebijaksanaan, Allah memberiku masalah untuk ku pecahkan
ketika kumohon kepada Allah sebuah keberanian, Allah memberiku kondisi bahaya untuk ku atasi
ketika kumohon kepada Allah sebuah cinta, Allah memberiku orang-orang yang bermasalah untuk ku tolong
ketika ku mohon bantuan Allah memberiku kesempatan, ku tak pernah memerima apa yang ku minta tapi menerima apa yang ku butuhkan...


sahabat dekat karena ukhuwah.
Allah akan memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.
maksimalkan ikhtiar, banyak sedekah dan tingkatkan kualitas ibadah.


pengemban dakwah menangislah, untuk kebenaran... yang tak dihiraukan
tertawalah, untuk keburukan... yang tak ditinggalkan
namun, percayalah... semuanya tercatat, termasuk.. semua hal yang telah kalian buat.



maaf saya dahului dengan niat baik
bismillahirrohmanirrohim
ya Allah,. umatmu yang membaca ini adalah hambamu yang saleh yang tegar dan kuat serta sabar
sayangilah dia serta kasihilah dia, tolong bantu tingkatkan kehidupannya, mudahkan rejekinya, sehatkan badannya.
jika dia melangkah, selamatkanlah dia, mudahkan langkahnya, dan berikan senyuman indah baginya, amin.


buku kebaikan kita..
isinya terawasi tanpa celah untuk menyembunyikan diri..
tentu isinya adalah keindahan yang berwarna-warni..
namun,
entah bagaimana buku keburukan kita..
segelap apa coretan hidup di dalamnya..
dan tak satu pun terjadi tanpa bukti..
duhai..
semoga bila waktu tetutup nanti..
maka telah terjadi..
berat warna..
mengalahkan gulita..
amin ya Robb.
kitalah pekerja..
malaikat mandornya..
Allah mah Bosnya..
Jadilah pekerja terbaik.


bismillah,.
assalamu'alaykum wr wb..
manusia..
manusia muslim..
manusia muslim yang mukmin..
manusia muslim mukmin yang terbina..
manusia muslim yang terbina dan berdakwah lalu istiqomah.
adalah ruang bagi..
manusia-manusia terpilih.
titik TOK-nya..
adalah hidayah.
titik DOR-nya..
adalah ibadah.
titik LEDAK-nya..
ialah dakwah.
dan titik BOOM-nya..
ialah istiqomah.
let's BOOMING..


bismillah..
assalamu'alaykum wr wb..
bila setetes air..
dijatuhkan di atas sekumpul bara..
maka bening itu lenyap seketika..
namun..
jika sekuali jernih..
dituangkan kepadanya..
maka..
ia melenyapkan seluruh bara..
layaknya lidi..
air pun perlu jumlah yang banyak..
untuk menjadi kuat..
kita pun..
perbanyaklah kader kebaikan..
menyerulah..
hingga darah setitik..
berdakwahlah..
dengan cantik..


pada hari..
ketika langit menjadi seperti luluhan perak..
dan gunung-gunung menjadi seperti bulu yang berterbangan..
dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya(QS 70:8-10).
itulah mengapa, di dunia ada ukhuwah dan dakwah..
ketika setiap pelakunya saling menanyakan saudaranya..
lalu mengingatkannya..
dan ketika seorang sahabat..
menanyakan kondisi sahabatnya..
apa kabar diri ?
apa kabar hati ?
selama masih punya waktu..
aku menyapamu.
apa kabar saudaraku ?



ketika wajahmu penat memikirkan dunia, berwudhulah.
ketika tanganmu letih menggapai cita-cita, bertakbirlah.
ketika pundakmu tak kuat memikul amanah, bersujudlah.
ikhlaskan dan serahkan semuanya pada Allah.
mendekatlah kepadanya dan tunduklah disaat yang lain angkuh agar engkau teguh disaat yang lain runtuh, dan tegar disaat yang lain terlempar. :)



teman hanya akan menyapa dengan kata..
sahabat akan menyapa dengan rasa..
tapi persaudaraan akan menyapa dengan cinta..
karena engkau saudaraku..
maka kusapa engkau dengan cinta..
cinta karena-Nya..
ana uhibbukafillah ya akhi..
Readmore »

20100604

sahabatku,

Sahabatku adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hatiSahabatku adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan

Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan

Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian

Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya

Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran

Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian

Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan

Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya
Readmore »

20100528

Nurani dan Ego pribadi



bisakah hati dikalahkan ego, saat hati dikalahkan ego bgmna ?
Masing-masing dari diri kita memiliki kehendak dan peran dalam kehidupan menjadi manusia yang hebat dan penuh keagungan. Karena manusia diciptakan dengan potensi keistimewaan memiliki kecerdasan, bakat, ketrampilan dan hati nurani, yang dapat membawa manusia pada keberhasilan dan keagungan. Namun manusia juga dilengkapi dengan nafsu atau ego pribadiYaitu, nafsu pada kehidupan dunia. Oleh karena itu, untuk memenuhi keinginan ego dan nafsunya pribadinya, ssungguhnya Allah telah menyediakan aturan “rules” atau ketentuan-ketentuan melalui kitab suci-Nya. Ketentuan inilah yang harus ditaati oleh manusia.

Kebanyakan manusia sadar atau tidak sadar seringkali terjebak memperturutkan nafsu dan ego pribadi untuk dunia semata, dengan mengabaikan “rules” atau aturan Tuhan. Mereka sibuk memenuhi keinginan memiliki harta kekayaan berlimpah, rumah megah dengan perabotan yang serba wah, kendaraan model terbaru yang mewah, wanita-wanita cantik di sekelilingnya, kursi jabatan atau kedudukan yang tinggi, dan lain sebagainya. Semua yang diinginkannya berusaha untuk dia dapatkan. Mereka merasa hebat dan berhasil dalam kehidupannya kalau sudah memiliki itu semua. Itulah ego manusia yang dikendalikan nafsunya. Inilah yang mengakibatkan terjadinya banyak penyelewengan, penyimpangan, korupsi, penyalah gunaan kekuasaan dan lain sebagainya. Karena pada hakikatnya nafsu itu tidak akan pernah merasa puas.

Ego pribadi dalam tataran yang wajar sebenarnya akan menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri “self-esteem” dan memiliki kepercayaan diri ” self-confidence’. Keduanya merupakan faktor positif dalam meningkatkan kualitas pribadi setiap individu menjadi lebih tinggi. Namun, kalau keduanya berlebihan dalam diri kita, itu akan berubah menjadi kebanggaan “pride” yang sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara kebanggan dan kesombongan ini sangat tipis sekali. Ketika berubah menjadi kesombongan, maka akan melahirkan ego pribadi yang merugikan. Akan melahirkan nafsu dunia yang dapayt menyesatkan. Disinilah manusia perlu hati-hati dalam menyikapi ego dan nafsu dirinya.

Kesalahan dalam mengelola hati nurani seringkali mengakibatkan manusia terjebak dalam kehidupan dengan hati yang buta dan mati. Sungguh sengsara mereka yang hidupnya tanpa diterangi cahaya hati nurani ini. Bagaikan orang yang buta mata indranya, sehingga tidak dapat melihat apa yang ada di depannya. Memiliki hati nurani yang buta tertutup oleh ego pribadi, berarti mereka yang tidak dapat melihat arah kehidupannya kedepan dengan jernih dan tajam. Mereka menjalani kehidupan dengan dikendalikan nafsu dan ego pribadinya kepada dunia yang berlebihan.

Mereka yang nuraninya tertutup, hidupnya menjadi penuh prasangka negatif, merasakan kehidupan begitu berat dan merasakan serba kekurangan. Hati nurani yang dikalahkan oleh nafsu dan ego pribadi mengendalikan pikiran seseorang menjadi buta. Hari-harinya menjadi tidak nyaman, pikirannya menjadi keruh, penuh dengan prasangka negatif. Waktu demi waktu yang dilalui sering kali diwarnai kondisi kegelisahan hati. Hati dan pikirannya sangat dikendalikan oleh nafsu duniawi, sehingga hidup menjadi sangat melelahkan. Mengejar sesuatu yang seolah-olah tidak ada hentinya, tidak ada habisnya dan merasa serba kekurangan.

Sahabat, marilah kita bertanya kembali kedalam diri pribadi masing-masing, apakah selama ini tanpa sadar atau dengan kesadaran kita telah dikendalikan oleh nafsu dan ego pribadi untuk kepentingan dunia semata ? Apakah selama ini sadar atau tanpa kita sadari kita telah terjebak dalam rutinitas kehidupan yang membutakan hati nurani ? Apakah selama ini kita sudah mendengarkan suara hati kita, ataukah kita cenderung mengabaikan suara hati demi meraih tujuan kehidupan dunia ?

Bagaimana agar diri kita dapat menghidupkan hati nurani sehingga mampu mengendalikan nafsu dan ego pribadi ? Berikut ini beberapa cara yang perlu dipertimbangkan untuk kita lakukan:

1. Tanamankan kembali kesadaran akan kembali kepada jati diri nan Fitri. Kesadaran akan jati diri akan mengantarkan kita memahamai siapa diri kita sebenarnya, mamahami hakekat kehidupan kita, siapa Tuhan kita sebenarnya dan kemana tujuan akhir kehidupan kita. Hal ini diharapkan akan menjadi semacam pengawasan yang melekat dan bahkan spirit dari dalam diri yang kuat untuk menjaganya dan menjauhkannya dari hal yang mengotori hati nurani.

2. Memandang kehidupan dunia secara seimbang. Tidak menjadikan dunia sebagai tujuan akhir, melainkan menempatkan dunia sebagai sarana dan dimanfaatkan secara terbatas dan terkendali untuk tujuan kehidupan selanjutnya. Paradigma seperti ini akan mengantarkan kita pada pemahaman bahwa kebahagiaan bukan hanya terletak pada hal-hal material, tetapi juga pada dataran spiritual. Janganlah sampai kesibukan mencari harta benda, kesibukan mengejar kekuasaan, popularitas dan semua aksesories dunia membuat kita lalai untuk beribadah kepada-Nya. Karena kita sesungguhnya hanyalah abdi atau hamba dari Allah.

3. Dzikir atau mengagungkan asma Allah merupakan makanan rohani yang paling bergizi serta membangkitkan selera ibadah dan akhlak mulia. Dzikir juga menjadi benteng dari gangguan nafsu dan ego pribadi yang berlebihan. Dengan berdzikir, peluang kita untuk mendapatkan kebersihan hati semakin terbuka. Dengan hati yang bersih, kita akan mudah untuk mengakses hidayah Allah SWT, sehingga dapat mengendalikan nafsu dan ego pribadi.

Salam Motivasi Nurani.
dikutip dari berbagai sumber.
Readmore »

Tentang Cinta

5 huruf, cinta. apa itu cinta ? cinta itu seperti apa ? apa peranan cinta dalam hidup ini ? apa memang cinta itu harus dimiiliki oleh setiap insan ? bagaimana cinta yang sesungguhnya dapat diraih ? cinta itu apakah hanya cinta terhadap lawan jenis ? apa yang dirasakan bila seseorang itu memiliki cinta ? . . . ? . . . ? sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan mengenai cinta. . .8 Pengertian Cinta Menurut yg ada dalam Qur'an
Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu
mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'an
katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya
(man ahabba syai'an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta
sejati ada tiga : (1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai
dibanding dengan yang lain, (2) lebih suka berkumpul dengan yang
dicintai dibanding dengan yang lain, dan (3) lebih suka mengikuti
kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi
orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka
berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka
bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti
perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.

Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:

1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan
"nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu
berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia
ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,
siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis
rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding
terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi
kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari
itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,
yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri,
yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata
rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana
psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah
dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya
menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta
mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia
akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara,
sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung
kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut
dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada
yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang
lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil
dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad
syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf
ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir
kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan
norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak
tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an
menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah
menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus
hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku
penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika
mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja),
sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan
bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al
jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari
hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5
dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan
tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur
dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika
wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya
memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa
Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada
sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang
apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il
tihab naruha fi qalb al muhibbi

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik
kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang
menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada
pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa
Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la
yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

Cinta itu naluri
Allah Swt. udah ngasih rasa cinta kepada makhlukNya. Manusia, adalah makhluk Allah yang paling sempurna. Jadi, kalo ada manusia yang nggak punya rasa cinta sedikit pun, berarti doi adalah ‘produk’ gagal. Itu nggak mungkin banget. Oya, perlu digarisbawahi (bila perlu dicetak tebal) bahwa rasa cinta itu sangat umum. Bisa kepada siapa aja dan kepada apa saja. Allah Swt. menyampaikan hal tersebut dalam firmanNya:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali Imran [3]: 14)

Nah, naluri mencintai akan mendorong manusia untuk memenuhi keinginan cintanya itu. Orang yang jatuh cinta akan melakukan apa saja untuk menarik perhatian orang yang ia cintai. Begitu pun kalo kamu punya kecintaan kepada ponselmu, kamu pasti akan merawatnya. Kalo kamu cinta sama kendaraanmu, pasti merasa kehilangan kalo tuh kendaraan dirampas perampok. Semua orang yang merasakan cinta akan mengalami hal yang demikian. Maka, sungguh aneh tapi nyata kalo ada orang yang malah tertawa ngakak dan nggak merasa kehilangan ketika ponselnya ada yang nyopet. Itu namanya reaksi yang aneh.
Sobat, cinta adalah naluri. Sementara naluri itu rangsangannya dari luar. Bukan dari dalam. Terus, pemenuhannya juga nggak mutlak. Artinya, kalo pun nggak terpenuhi rasa cintanya, palingan cuma gelisah dan nggak tenang hidupnya. Nggak bakalan menyebabkannya sakit atau malah koit. Tentu ini berbeda dengan kebutuhan jasmani. Beda rangsangan dan beda pula dalam pemenuhannya. Kebutuhan jasmani tuh rangsangannya dari dalam tubuh kita, dan wajib dipenuhi. Kalo kita lapar, itu artinya perut kita udah kosong dan minta diisi makanan. Kalo nggak dipenuhi? Kita bisa sakit dan bahkan kalo itu dilakukan dalam waktu lama bisa berpeluang mengantarkan kita kepada kematian. Termasuk kalo kita hendak buang hajat tapi kita berusaha untuk menahannya, ada kemungkinan pertahanan kita jebol sehingga pipis atau buang air besar bukan pada tempatnya. Malu banget tuh kalo sampe ketahuan orang. Ancaman lain kalo pun kita berhasil menahannya, bakalan ada gangguan di daleman tubuh kita itu.
Itu sebabnya, kalo kita jatuh cinta, nggak perlu dan nggak boleh maksain langsung mengeskpresikannya dengan pacaran. Tanpa dieskpresikan dengan pacaran pun insya Allah kita nggak bakalan sakit, palingan gelisah aja. Lagian, jangankan orang yang nggak pacaran, yang nggak nikah selama hidupnya pun nggak menyebabkan orang tersebut sakit atau koit. Betul nggak sih?
Sobat muda muslim, jika kita emang cinta kepada lawan jenis, maka jangan pernah nekat mengekspresikan dengan pacaran. Kalo belum kepikiran untuk berumah tangga karena masih sekolah or merasa belum mapan, tetap jangan melampiaskannya dengan pacaran, apalagi perzinaan. Sebaiknya fokus untuk belajar dan berusaha mencari peghidupan agar lebih mapan dan siap mental untuk berumah tangga. Jangan kepikiran nyari yang instan dan jalan pintas. Apalagi jika itu harus mempertaruhkan masa depan kita di dunia, terlebih masa depan di akhirat kelak. Sayangi hidup kita ya. Jangan disia-siakan. Allah Swt. aja sayang sama kita dengan menurunkan begitu banyak aturan buat menuntun kehidupan kita ke jalan yang benar yang diridhoiNya. Masa’ kita nggak sayang kepada diri sendiri, dan juga kepada orang yang kita cintai sepenuh hati kita. Itu artinya, kalo emang sayang dan cinta sama diri sendiri dan lawan jenis kita, maka kita harus taat aturan Allah dan RasulNya dalam mengekspresikan cinta kepada lawan jenis. Cara yang dilakukan bukan pacaran, tapi pernikahan. Kalo belum siap nikah, tahan dulu, siapkan dulu, dan matangkan mental kita. Biarkan kuncup menjadi mekar dan berbunga, dan siap untuk dipetik. Oke?
Mulai sekarang, jangan ngaku-ngaku bilang cinta kepada lawan jenis deh kalo praktiknya malah kita memilih pacaran sebagai sarana ekspresi cinta kita. Juga jangan bilang cinta kepada lawan jenis kalo kita bukan hanya nggak mau menikah, tapi malah membenci lembaga pernikahan. Idih, mau jadi apa kita? Bukankah kehadiran kita di dunia ini adalah karena cintaNya Allah Swt.? Yuk, kita renungkan dalam-dalam.
Readmore »

KHALIFAh tidak mengadopsi hukum-hukum ibadah dan ide yang terkait Akidah..!!

Di tengah mesyarakat sekarang ini sering kita jumpai Khilafiyah(perbedaan pendapat) dalam,
hukum-hukum ibadah,misalnya dalam jumlah rakaat shalat tarawih.ada yang terawih 11 rakaat dan ada yang terawih 23 rakaat.mungkin mencul pertanyaan Khilafah akan mengadopsi pendapat tertentu’’
masalah ini mangharuskan rakyat untuk mengamalkan-nya.

Ada pula Khilafiyah dalam ide-ide yang berkaitan dengan Akidah.
Misalnya dulu.’’
Pernah muncul perbedaan sengit apakah al-Qur’an makhluk atau kalamullah.
Pada masa Khilafah Abbasiyah, Khalifah Al-makmun(berkuasa 813-833 M) yang terpengaruh aliran Muktazilah mengadopsi ide al-Qur’an adalah makhluk dan mengharuskan rakyat menganut pendapat itu.
Sebaliknya’’
Iman Ahmad bin Hanbal yang di anggap sebagai representasi aliran Ahlus Sunnah,ia bersiteguh bahwa al-Qur’an adalah kalamullah,bukan makhluk .Akibatnya,beliau mendapat perlakuan keras dari penguasa saat itu.Apakah Khilafah (akan mengadopsi ide tertentu dalam akidah seperti itu dan mengharuskan rakyat untuk menganutnya…????

Hizbut Tahrir telah menjawab pertanyaan semacam ini dalam kitab-nya,
Rancangan UUD Negara Khilafah(Masyru ad-Dustur).Pasal 4 Rancangan UUD itu berbunyi :Khalifah tidak mengadopsi hukum syariah tertentu dalam ibadah,kecuali zakat dan zihad,serta apa saja yang menjadi keharusan untuk menjaga PERSATUAN KAUM MUSLIM. Khalifah juga tidak mengadopsi idea apa pon’ yang berkaitan dengan akidah Islam.’’dalam kitab (An-Nabhani,Muqaddimah ad-Dustur).
Kitab ini telah menjelaskan lebih jauh pasal tersebut berdasarkan dalam kitab Muqaddimah ad-Dustur karya Iman Taqiyyuddin An-nabhani.

^_^’’
dapat di bayangkan

contoh lain:
Jika Khilafah mengadopsi pendapat wahabi(salafi)bahwa ayat-ayat sifat tidak boleh di takwilkan.kelompok wahabi tidak membenarkan pemahaman penganut Asy’ariyah.penganut Wahabi pon’ sering menganggap penganut Asy’ariyah itu sesungguhnya di dasarkan pada pemahaman lughawi dan pemahaman syari yang kuat.jika Khalifah mengadopsi paham wahabi ini,pasti di antara ummat Islam ada yang tidak terima dan di sebut sesat atau menyimpang ‘’

SIKAP KHALIFAH yang demikian ini hanya untuk semata-mata menjauhkan diri dari berbagai masalah serta untuk mewujutkan KETENTERAMAN dan KERUKUNAN di tengah umat di Negeri ini.

Dapat di bayangkan,andai saja KHALIFAH mengadopsi satu hukum tertentu dalam persoalan ibadah atau mengadopsi suatu aliran akidah tertentu,,akan banyaklah masalah yang harus di hadapi Khalifah.
Misalnya,, muncul rasa tidak senang dari rakyat yang tentu tidak baik bagi stabilitas Negara.
Yah…. Dapatlah kita mengerti bahwa sangatlah bijaksana dan lebih tepat kalau khalifah tidak mengadopsi baik itu menyangkut hukum-hukum tertentu yang Khilafah dalam masalah ibadah maupun menyangkut ide-ide tertentu yang berkaitan dengan akidah.

Tapi perlu kita ketahui KHALIFAH melakukan pengawasan secara umum israf’fam) kepada masyarakat loh’’
KHALIFAH juga melakukan pencegahan agar tidak saling membi’dahkan atau MENGKAFIRKAN di antara angota masyarakat di neggeri ini.

Tidak kerna KHALIFAH tidak mengadopsi bukan berarti mengadopsi itu haram bagi KHALIFAH.
Tidaklah sperti itu’’
Namun arti ialah KHALIFAH memilih untuk tidak mengadopsi.sebab kerna mengadopsi hokum-nya MUbah’’ bagi KHALIFAH.jadi KHALIFAH boleh mengadopsi dan boleh juga tida mengadopsi.

Alasan tidak mengapdosi kerna’’??!!

Adopsi dalam hukum-hukum ibadah dan ide yang berkaitan dengan akidah dapat MENIMBULKAN haraj…( rasa sempit di dalam hati)
Dan Islam sangatlah tidak menghendaki adanya kesempitan dalam mengamalkan ajaran Islam.
sebagaimana firman Allah SWT:
Wama jaala alaikum fid’dini min harojin’nasir…
Yang artinya : Allah sekali – kali tidak menjadikan ajaran untuk kalian dalam agama suatu kesempitan’’(QS al-Hajj [22]: 78).
Alasan kedua..!!
Kerna adopsi YANG seperti itu menyalahi fakta adsopsi,sebab itu berada pada interaksi antarsesama manusia,bukan antara manusia dengan Allah SWT.
Adopsi FAKTANYA terkait dengan hukum-hukum muamalah atau uqubat,yang sangat akan menimbulkan KONFLIK dan SENGKETA di luar individu masyarakat jika tidak di atur dengan hukum yang sama.
Adapun hukum-hukum ibadah dan juga ide yang berkaitan dengan akidah,FAktanya adalah pengaturan interaksi antar manusia dengan Allah swt, bukan interaksi antar manusia.jika ada perbedaan hukum,relatif tidak akan menimbulkan konflik atau sengketa di antara individu masyarakat.

Dua alasan itulah yang lebih tepat ,adalah KHALIFAH. Itu hendaknya tidak mengadopsi.
Meski sikap yang lebih baik adalah KHALIFAH tidak mengadopsi,, namun ada pengecualian, yaitu boleh saja khalifah mengadopsi hokum-hukum ibadah dalam rangka HANYA UNTUK MEMELIHARA PERSATUAN UMAT,meskipun dapat menimbulkan rasa sempit di dalam hati (haraj..) dan menyalahi fakta adopsi.
Pengecualian ini kerna adanya tarjih’’.maka sebab itu ada pengecualian,
Bolehlah’’ KHALIFAH mengadopsi hukum-hukum ibadah tertentu misalnya seperti….!!
Hukum-hukum JIHAD dan zakat,demi menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam.
Sulit di bayangkan Negara KHALIFAH dapat memungut zakat secara optimal dari umat. Islam.Khilafah juga boleh mengadopsi hu kum-hukum tertentu dalam masalah zakat. KHALIFAH juga boleh mengadopsi kesatuan awal puasa Ramadhan,kesatuan pelaksanaan haji,juga kesatuan idul Fitri dan idul Adha,dalam rangka memelihara persatuan kaum muslim di seluruh dunia.
Sekarang ini bayaklah kita dapatkan di NEGERI ini, aturan-aturan dan paham-paham
Serta pemikiran yang berbeda pendapat.

^_^’’
Yah’’ cukuplah bahwasanya..’’
KHALIFAH bertujuan hanya untuk memelihara persatuan muslimin dalam rangka tujuan mengembalikan dan memperjuangkan kehidupan ISLAM.

Wahai saudara umat muslimin’’’^_^

Sangatlah…susah dan berat juga bila mana kita berbeda pendapat…’’
Dan ini adalah kesilapan yang sangat tidak di inginkan bila mana hal seperti ini terjadi.
Kita sebagai umat manusia hamba Allah swt…semata – mata hanya ingin mencari keridohan ilahi.
Wallahu a’lam bi ash’shawab.[]

SAAT-NYA….

Kuatkan Ukhuwah SOngsong Nasrullah’’’
Allah hu akbar…Allah hu akbar……


MUSLIMAH HISBUT TAHRIR INDONESIA
Readmore »

Lakukan Optimalisasi Tarbiyah Untuk Meningkatkan Stamina Dakwah
Jika dipahami bahwa kelelahan dalam dakwah ini dianggap negative maka seorang kader perlu berupaya untuk membersihkan diri dari kelelahan tersebut
Jika dipahami bahwa kelelahan dalam dakwah ini dianggap negative maka seorang kader perlu berupaya untuk membersihkan diri dari kelelahan tersebut. Dengan begitu ia akan terhindar dari kondisi yang jauh lebih buruk dari apa yang dialami saat ini. Adapun upaya itu dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Pulihkan aktivitas pembinaan seperti sediakala dengan berdisiplin terhadap manhaj tarbawiyah.
Selama tarbiyah mengalami kelelahan maka selama itu pula jalan menuju peradaban ini semakin tertatih tatih. Karena itu seluruh pihak yang memiliki keeratan hubungan dengan perjalanan tarbiyah apakah sebagai murobbi atau pengelola tarbiyah ini perlu memukul gong atau meniup peluit panjang sebagai tanda bahwa ini adalah saat tarbiyah seperti sediakala. Halaqoh menjadi sarana penempaan diri mulai harus bergeliat kembali. Tasqif yang menjadi wadah untuk memperdalam dan mempertajam wawasan ke Islaman mulai digerakkan lagi. Mabit, Lailatul Katibah atau Jalsah Ruhiyah segera dilaksanakan lagi. Mukhayyam, Rihlah atau seluruh aktivitas tarbiyah yang biasa kita lakukan sesegera mungkin berjalan lagi sebagaimana mestinya. Dan selutuh komponen yang terlibat akan penyiapan masa depan ini berada pada peran dan kedudukannya masing-masing di barisan terdepan.
Meraih kegemilangan tarbiyah ini tidak dapat dipisahkan antara aktivitas tarbiyah dan maneuver dakwah di medan jihad. Karena sesungguhnya peradaban itu dapat tercapai manakala maneuver dakwah tersebut mendapatkan pasokan manusia-manusia pilihan lantaran kualitasnya yang piawai. Dan hal ini bermula dari pengokohan amal tarbawi secara maksimal.
122. tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.( At Taubah/9:122)
Oleh karena itu bukanlah saatnya untuk berleha-leha lantaran kelelahan selepas maneuver dakwah yang besar-besaran. Kini saatnya kita kencangkan semangat tarbiyah. Atau kekalahan yang hendak kita raih ?.

2. Memperbesar ruang hati sehingga tidak terlalu cepat bereaksi dan merasakannya.
Ruang hati dalam diri seorang manusia menjadi alat batu dalam diri seorang manusia menjadi alat bantu untuk memahami sebuah permasalahan. Bila ruang hati sempit akan sanga mungkin ia cepat bereaksi seketika akan apa yang baru saja dialaminya. Namun bila ruang hatinya lebar maka apapun yang dirasakannya selalu baik dan dipandang dari berbagai sisi untuk menggali nilai kebaikannya.
Dan dapat berperan sebagai tameng pada diri seorang aktivis dari segala beban dakwah yang tidak mengenakan hati. Karenanya ketika Nabi Musa as harus menghadapi Fir’aun setelah menempaan umatnya yang sangat melelahkan itu. berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku ,. dan mudahkanlah untukku urusanku, 27. dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, . supaya mereka mengerti perkataanku,( Thaha/20: 25-28)
Karenanya Imam Ghazali menasehati muridnya untuk selalu memperbesar ruang hati. Agar ia selalu menikmati apapun yang terjadi sehingga tidak ada lagi keluhan dan kelelalahan. Karenanya bagi kader dakwah ruang hatinya perlu dicermati semaksimal mungkin agar tidak menyempit. Bahkan ia harus pula mengetahui bagaimana memperbesarnya secara cepat dari kesempitan diri.

3. Membekali diri dengan kekuatan energy jiwa agar tidak cepat kelelahan.
Dengan energy yang tidak pernah habis tentunya dapat memperkuat daya tahan diri. Terlebih lagi dapat mengatur keluar masuknya energy sehingga bisa menjadi kekuatan sampai ke tempat yang dituju. Energy untuk meniti jalan dakwah ini hanya dapat dimiliki melalui jalanan hubungan ubudiyah kepada Alloh SWT
Semakin kuat seorang mukmin melakukan hubungan ubudiyahnya maka semakin banyak energy diri untuk bekalan di jalan dakwah ini. Begitu pun sebaliknya semakin lemah nya hubungan seorang mikmin kepada Alloh SWT, maka semakin menipis pula bekalan energinya. Oleh karena itu bagi aktivis dakwah hubungan kepada Alloh SWT menjadi kebutuhan penting. Sedikit saja lengah berdampak buruk bagi dirinya.
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.( Al Baqoroh/2:197)
Dengan demikian aktivitas pemulihan dakwah dan tarbiyah juga perlu menyentuh kekuatan ubudiyah kader dakwah. Sehingga energy mereka senantiasa dalam kondisi surplus dan terus menebal. Dengan begitu apapun yang akan ditapaki ia dalam keadaan siap sedia.

4. Tingkatkan semangat kompetitif dalam diri apalagi dengan balasan syurga dan ridho Alloh SWT yang amat besar.
Semangat kompetitif dapat membuat sirna kelelahan diri. Terlebih dengan hadiah besar. Bahkan dengan kemampuan visualisasi terhadap ganjaran yang dijanjikan Alloh SWT energy dan kemampuan untuk melakukan sesuatu berlipat ganda.
Amr Ibnu Jamuh ra ketia mendapatkan kesempatan untuk pergi berjihad. Anak-anaknya memita agar mereka saja yang berangkat, sebab ayahnya sudah tua ditambah lagi dengan kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan lantaran cacat. Sang Ayah menjawab, wahai anak-anakku, masalahnya ganjarannya syurga. Tidak, aku tidak akan berikan pada kalian. Begitulah seorang yang bisa memvisualisasikan ganjaran besar tersebut, maka semangat kompetitifnya semakin meninggi.
" dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,( Ali Imron/3:133)
Karenanya semangat kompetitif kader dakwah harus terus menggelora dan jangan pernah mati. Ini dapat berimplikasi pada pertumbuhan dakwah dan kemampuan mendayagunakan potensi kader-kadernya.

Wallahu A’lam Bishowwab
Readmore »

SYARI’AH Khilafah SELAMATKAN REMAJA DAN MASA DEPAN BANGSA’’
Di sini saya akan berbicara kehidupan anak bangsa yang semakin hari semakin laknatulloh’’ Astagfirulloh hal’azim’’
As’salamualaikum warahmatullahi wabarakatuh’’’

Di sini saya akan berbicara kehidupan anak bangsa yang semakin hari semakin laknatulloh’’ Astagfirulloh hal’azim’’

LIBERALISME BUDAYA MENGAMCAM NEGERI INI’’
Dengan adanya budaya barat’’ sehingga dari busana serta pergaulan bebas MENJADI laknatulloh’’ bagi bangsa sendiri’
Tidak lazim lagi banyak remaja menjadi bahan pembicaraan saat ini ’’’ ^_^

Kebodohan ini menjadi kampanye(SEKS BEBAS DAN DESAKRALISASI KEPERAWANAN(tiada lagi di anggap suci’)kebodohan ini seiring sejalan dengan PORNOAKSI .’/////

Tidak sadarkah kita WAHAI SAUDARA ku, kita ini berada dalam budaya LIBERAL’’
Hal dan kebodohan ini sudah banyak memakan korban’’ liberalisasi budaya yang sudah secara luas berjalan’’ di antaranya HIV/AIDS,jutaan kehamilan di aborsi,jutaan pecandu NARKOBA,rusaknya keharmonisa jutaan keluarga,,ribuan anak-anak terlantar,Ekspolitasi perempuan,kejahatan seksual dan sebagainya lah’’ ^_^.budaya ini hanyalah buah dari di terapkannya sistem secular dengan system Kapitalisme yang mengadung ide kebebasan(liberalisme).tiada sadar kalian’’

Leberalisasi budaya dan Motif penjajahan///
Konspirasi liberalisai budaya oleh barat terhadap NEGERI MUSLIM tidak akan pernah lepas dari motif penjajahan.dengan leberalisasi buadaya barat menjadikan Negara Negara muslim,termaksud masyarakat Negara ini,akan kehilangan identitas mayoritas muslim,lalau akn memakai baju barat atau bahkan mengekor identitas barat tampa lagi mempertimbangkan halal atau haram lagi.khususnya generasi muda ,berpenampilan ala barat tetapi kosong dari produktifitas.dengan mengadopsi gaya hidup barat,masyarakat negeri ini pun akan menjadi pasar besar bagi produk-produk barat.^_*
Secara I’tiqadi,al-Qura’an telah mengonfirmasi bahwa orang-orang kafir secara keseluruhan akan terus memerangi ummat islam,baik secar fisik maupun pemikiran,agar ummat islam keluar dari ISLAM.

jelas firman allah DI dalam (Qs 2;217) Al-Qur’an uja menjelaskan bahwa orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan pernah rela kepada ummat islam ini hingga umat mengikuti millah’’(system dan cara hidup mereka) dan ini firman allah yang sangat jelas(QS. 2:120).
Paham liberalisme dan sekularisme dan paham hedonisme mengajarkan manusia untuk mengejar kenikmatan materi dan jasadi serta melakukan apa saja yang bisa mendatangkan lak’natulloh,, termaksud kesenangan lingkungan dan gaya hidup dengan selalu tampil bermegah megahan’selalu tampil gaya dan modis’ dan manusia di ajarkan’’untuk meraih dan mengapresikannya.sehinnga sampai pergaulan bebas tidak terjaga lagi sehingga terjadi hubungan seks.

Kebodohan dalam rangka ‘’ hari kasih Sayang’’.(Valentine’s Day) tidak asing lagi di kalangan remaja saat’ ini..’’ yah.’’’ Ini salah satu tanda kebodohan bangsa ini.
Kehebohanj ini bukan hanya melanda ABG, tetapi juga melanda orang-orang dewasa,kebodohan ini menghiasi halaman-halaman media massa dari media cetak hingga televise,MALL dan toko – toko kecilpun larut dalam kebodohan ini.

Kebodohan ini di bungkus dengan sebutan yang terlalu indah di telinga dan di bibir kita’’ HARI KASING SAYANG’’ yang mendorong semua orang untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang’ dekat mereka Khususnya
Bila ada yang bertanya padaku bagai mana cara agar tak ada lagi kerusakan di muka bumi ini.
^_* Kebodohan dalam rangka ‘’ hari kasih Sayang’’.(Valentine’s Day) tidak asing lagi di kalangan remaja saat ini.yah.’’’ Ini salah satu tanda kebodohan bangsa ini.
Kehebohanj ini bukan hanya melanda ABG, tetapi juga melanda orang-orang dewasa,kebodohan ini menghiasi halaman-halaman media massa dari media cetak hingga televise,MALL dan toko – toko kecilpun larut dalam kebodohan ini.
Kebodohan ini di bungkus dengan sebutan yang terlalu indah di telinga dan di bibir kita’’ HARI KASING SAYANG’’ yang mendorong semua orang untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang’ dekat mereka Khususnya pasangan.heee…..’’’ ^_^

Wahai saudara perempuan semuslim’’
Saya ini perempuaan juga yang tak’ sempurna saya juga memiliki hati dan perasaan ke pada lawan jenis termaksud menyukai kaum adam'' ^_^ tapi jangan sampai dengan rasa cinta kita kepada pasangan kita, menjadi laknatulloh buat kita’’ jangan sampai cinta yang di berikan kapada ALLAH ‘’ menjadikan kita terlupa akan martabat’’ dan harga diri kita sebagai wanita.Astagfirulloh hal azim…’’’

Bila ada yang bertanya padaku bagai mana cara mengatasih masalah ini agar tak ada lagi kerusakan di negeri dan di muka bumi ini….???””

Hee….. ini pertanyaan yang hebat….saudara ’’’???

Heemmm………. ^_@ ????””

Itulah selayaknya kita sebagai umat ISLAM mencabut idelogi dan paham sistem sekularisme seperti saat ini yang telah menumbuhkan budaya liberal dan nyata-nyata menimbulkan banyak persoalan kemanusian dan kerusakan atas umat manusia.sebagai gantinya,sekaligus untuk untuk memprbaiki dan menyelamatkan umat serta mengembalikan menjadi umat luhur’’sudah saatnya kita kembali pada tatanan kehidupan yang didasarkana pada pada syariat ISLAM.sebab,hanya ISLAMLAH dengan dan serangkaian sistemnya yang merupakan satu-satunya solusi bagi seluruh Problema dan persoalan hidup manusia .hanya system islamlah’ yang akan mempu memberikan kebaikan dan kehidupan yang membawa kebaikan bagi manusia .

^ ~ ^
yang jadi pertanyaan disini >>.???

Ada tidak remaja kita atau pemuda pemudi di negeri ini yang mau yang mau mengikuti paham dan aturan ISLAM….heee….. ada tidak yah..’’’ ini yang jadi permasalah kalian wahai pemuda pemudi.
^_~

Allah swt mengaskan dalam firmannya:: (TQS asy-Syura[42]:47) yang artinya::
Patuhilah seruan tuhan kalian sebelum dating hari ang tidak dapat di tolak kedatanganya.kalian tidak meperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak pula dapat mengingkari (dosa-dosa kalian)
Wallah a’lam bi ash-shawab.[]

Allah’hu akbar…..Allah’ hu akbar…… Allah maha besar.

Andi Mutmainnah Syam.
(MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR)
INDONESIA
Readmore »

SEJARAH PERJUANGAN SULTAN IBRAHIM CHALILUDDIN RAJA PASIR (SADURANGAS) – KALIMANTAN TIMUR 1899-1912
Oleh :
Pr. Adjie Benni Syarief Fiermansyah Chaliludin bin Pr. Adjie Bachtiar Chaliludin bin Pr. Adjie Achmad Mulia Chaliludin bin Pr. Adjie Abdulwahid Chaliludin bin Sultan Ibrahim Chaliludin

Perjuangan rakyat Indonesia dalam revolusi fisik 1945-1949 membela proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang bergelora di seluruh wilayah nusantara sehingga negara kesatuan Republik Indonesia hingga saat ini masih kokoh dan tegak berdiri tidak terlepas dari rentetan perjuangan rakyat Indonesia yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia yang terjadi sebelum lahirnya negara ini (Indonesia).

Salah satu perjuangan rakyat Indonesia sebelum proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Pasir Tanah Grogot (Kalimantan Timur) adalah perjuangan atau peperangan terhebat yang terjadi pada tahun 1915-1916. Hanya kurang dari satu abad yang lalu peristiwanya terjadi, akan tetapi hal ini cukup membuktikan bahwa di mana-mana penjajahan Belanda itu selalu ditentang oleh bangsa Indonesia yang mencintai kemerdekaannya.

Seorang tokoh yang bernama Sultan Ibrahim Chaliludin (Adjie Medje), seorang raja dari kerajaan Pasir (dahulu bernama Sadurangas, Kalimantan Timur) mempunyai hubungan erat riwayat hidupnya dengan peristiwa tersebut. Meskipun kejadiannya ini jauh sebelum terjadinya revolusi fisik (1945-1949) namun demikian, mereka itu (salah satunya adalah Sultan Ibrahim Chaliludin) telah meletakan dasar bagi perjuangan kita belakangan, yang kini telah memiliki negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka.

Asal Usul Kerajaan Pasir (Sadurangas)

Kerajaan Pasir dahulunya bernama kerajaan “Sadurangas”. Adapun asal-usul keturunan raja-raja Pasir ialah Kuripan (Amuntai sekarang), yang menurut ceritanya pada pertengahan abad ke XVI (kira-kira dalam tahun 1565) di daerah Kuripan ini mengalami pergolakan di kalangan pemerintahannya sendiri.

Pada waktu itu Temenggung Duyung dan Temenggung Tukiu, dua orang Panglima Kerajaan Kuripan yang menderita akibat perang saudara di Rantau Panyaberangan, telah melarikan diri ke daerah timur melalui desa Batu-Butok, dengan membawa seorang bayi perempuan.

Bayi kecil tersebut bukanlah diculik, akan tetapi dilarikan dengan sengaja dalam suatu rencana yang telah diatur sebelumnya. Sang bayi adalah puterinya Aria Manau (juga merupakan salah seorang Panglima Kuripan), rekan Temenggung Duyung sendiri, yang dengan susah payah melalui rimba belantara akhirnya sampai juga ke bagian Timur yang bernama “Sadurangas”, yang ketika itu ternyata merupakan ”daerah tak bertuan”.

Setelah Aria Manau mengetahui bahwa puteri kesayangannya telah diselamatkan ke Sadurangas, maka dengan segera Panglima ini menyusul ke sana untuk menemui puterinya. Setelah sekian lama berada di daerah tersebut, oleh karena penduduk sekitar tidak mengenal namanya dan dari mana asal-muasalnya maka penduduk sekitar lebih mengenal Aria Manau dengan sebutan “Kakah Ukop” yang berarti orang tua pemilik kerbau putih yang bernama Ukop. Karena pada waktu itu Aria Manau memelihara kerbau putih bernama Ukop, sedangkan istrinya sendiri oleh penduduk sekitar dipanggil dengan sebutan “Itak Ukop” sedangkan sang bayi dinamainya “Putri Betung”.

Kira-kira pada pertengahan tahun 1575 Masehi, Putri Betung diangkat dan diakui oleh penduduk sekitar sebagai raja pertama di Sadurangas (Pasir). Sebagai seorang raja maka Putri Betung berhak menerima barang-barang kerajaan berupa; ceret, tempat air, pinggan melawen, batil dari tembaga ~barang-barang tersebut ada disimpan oleh Adjie Lambat~, gong tembaga ada di Batu Butok, sumpitan akek, kipas emas, sangkutan baju, dan sebuah peti dari batu yang berasal dari seseorang yang ditemui “Kakah Ukop” dalam suatu pelayaran yang mengharuskannya menyerahkan barang-barang tersebut apabila di Pasir telah memiliki seorang raja.

Rakyat di daerah tersebut merasa berbahagia mempunyai seorang raja putri yang selain arif bijaksana, tetapi juga terkenal kecantikannya.

Setelah Putri Betung dewasa, Ia dikawinkan dengan seorang raja dari tanah Jawa (Giri), bernama Pangeran Indera Jaya, yang datang dengan kapal layar yang membawa sebuah batu. Setelah perkawinan itu, maka batu yang dibawanya dari Jawa (Giri) lalu dibongkarnya, sehingga sampai sekarang batu tersebut masih tersimpan di Kampung Pasir (Benua) yang lebih dikenal oleh penduduk sekitar dengan sebutan “Batu Indera Giri” dan dikeramatkan orang.

Dari perkawinan dengan Pangeran Indera Jaya, Putri Betung memperoleh seorang putera yang diberinya nama Adjie Patih dan seorang puteri yang diberinya nama Putri Adjie Meter. Adjie Patih kemudian menjadi raja menggantikan Putri Betung. Dari hasil perkawinannya, Adjie Patih memperoleh seorang putera yang diberinya nama Adjie Anum. Sedangkan saudaranya Adjie Patih yang bernama Putri Adjie Meter menikah dengan seorang Arab keturunan Ba’alwi dari Mempawah – Kalimantan Barat. Suami Putri Adjie Meter inilah yang menyebarkan agama Islam di daerah Pasir, kurang lebih 250 tahun yang lampau. Dari hasil perkawinannya dengan seorang Arab inilah, Putri Adjie Meter memperoleh dua orang anak yang diberinya nama Imam Mustafa dan Putri Ratna Berana. Salah seorang anak Putri Adjie Meter yang bernama Putri Ratna Berana ini kemudian dikawinkan dengan anaknya Adjie Patih yang bernama Adjie Anum. Dari sinilah selanjutnya menurunkan raja-raja Pasir hingga saat ini.
Readmore »

20100527

about something

sAAT kita bersembunyi di dari manusia di balik dinding-dinding rumah..>Duhai Saudaraku ^_^

sAAT kita bersembunyi di dari manusia di balik dinding-dinding rumah..>

Maka jika kamu tahu,sebenarnya kamu dalam pengawasan Allah.
Engkau takut andai mata-mata manusia melihatmu
bahwasanya kau sedang melakukan DOSA'

Tatapi engakau sangat merasa tidak malu dan tiada takut terhadap Allah'
Padahal dia maha melihat segala perbuatan manusia di muka bumi.''
Astagfirullah hAL'AZIM..........***

Ya ALLAH...bila dosa bila dosa-dosaku melimpah,
Maka aku tahu ampunan-Mu lebih besar.
Aku berdosa Kepada-MU sebagaimana aku di perintah TUNDUK''
jIKA kedua tanganku menegadah siapa yang mengasihi.
Jika yang mengadu Kepada-Mu hanya orang baik,
Lantas pada siapa pelaku dosa dan Maksiat mengadu....???

Aku tidak memiliki perantara selain mengharap <<
Indahnya Ampunan-Mu,lalu aku benar-benar berserah diri.

sEMUA ANAK cucu adam memiliki dosa.>>
Dan sebaik-Baik orang yang melakukan berdosa adalah mereka' yang mau bertaubat'' ^_^ **

Wallahu a'lam bi ash-shawab

Andi mutaminnah Syam…
Muslimah
HIZBUT TAHRIR INDONESIA
Readmore »

Kisah Nyata: Seindah Cinta Ketika Berlabuh

Awalnya, aku bertemu dengannya di sebuah acara yang diselenggarakan di rumahku sendiri. Gadis itu sangat berbeda dengan cewek-cewek lain yang sibuk berbicara dengan laki-laki dan berpasang-pasangan.Sedangkan dia dengan pakaian muslimah rapi yang dikenakannya membantu mamaku menyiapkan hidangan dan segala kebutuhan dalam acara tersebut. Sesekali gadis itu bermain di taman bersama anak-anak kecil yang lucu, kulihat betapa lembutnya dia dengan senyuman manis kepada anak-anak. Dari sikapnya itu aku tertarik untuk mengenalnya. Akhirnya dengan pede-nya keberanikan diri untuk mendekatinya dan hendak berkenalan dengannya. Namun, kenyataannya dia menolak bersalaman dengannku, dan cuma mengatakan, “Maaf...” dan berlalu begitu saja meninggalkanku.

Betapa malunya aku terhadap teman-teman yang berada di sekitarku.“Ini cewek kok jual mahal banget !” Padahal begitu banyak cewek yang justru berlomba-lomba mau jadi pacarku. Dia, mau kenalan saja tidak mau !” ujarku. Dari kejadian itu aku menjadi penasaran dengan gadis tersebut. Lalu aku mencari tahu tentangnya. Ternyata dia adalah anak tunggal sahabat rekan bisnis papa. Setiap ada acara pertemuan di rumah gadis itu, aku selalu ikut bersama papa.

Gadis itu bernama Nina, kuliah di Fakultas Kedokteran dan dia anak yang tidak suka berpesta, berfoya-foya, dan keluyuran seperti cewek kebanyakan di kalangan kami. Aku pun jarang melihatnya jika aku pergi ke rumahnya; dengan berbagai alasan yang kudengar dari pembantunya: sakitlah, lagi mengerjakan tugas, atau kecapaian. Pokoknya, dia tidak pernah mau keluar.

Hingga suatu hari aku dan papa sedang bertamu ke rumahnya. Pada saat itu, Nina baru saja pulang dengan busana muslimahnya yang rapi, terlihat turun dari mobil. Namun belum jauh melangkah dia pun terjatuh pingsan dan mukanya terlihat sangat pucat. Kami yang berada di ruang tamu bergegas keluar dan papanya pun menggendong ke kamar serta meminta tolong kami untuk menghubungi dokter. Dari hasil pemeriksaan dokter, Nina harus dirawat di rumah sakit.

Keesokan harinya, aku datang ke rumah sakit bermaksud untuk menjenguknya. Betapa kagetnya aku ketika kutahu Nina terkena leukimia (kanker darah). Aku bertanya, “Kenapa gadis selembut dan sesopan dia harus mengalami hal itu ?”. Perasaan kesalku padanya kini berubah menjadi kasihan dan khawatir. Setiap usai kuliah, kusempatkan untuk datang menjenguknya. Aku mendapatinya sering menangis sendirian. Entah itu karena tidak ada yang menjaganya atau karena penyakit yang diderita.

Beberapa hari di rumah sakit, Nina memintaku keluar setiap kali aku masuk. Aku pun mendatanginya di rumah, tapi dia tidak pernah mau keluar menemuiku dan hanya mengurung diri di dalam kamar. Aku tidak menyerah begitu saja, kucoba menelpon Nina dan berharap dia mau bicara denganku. Namun, dia tetap tidak mau mengangkat telpon dariku, lalu kukirimkan SMS padanya agar dia mau menjadi pacarku, tetapi tidak ada balasan malah HP-nya dinonaktifkan semalaman.

Keesokan harinya aku nekat datang ke rumahnya untuk meminta maaf atas kelancanganku. Ternyata ia akan berangkat ke Makasar, ke kampung orang tuanya. Karena orang tuanya tak dapat mengantarnya, aku pun menawarkan diri untuk mengantarnya, tapi Nina lebih memilih naik taksi dengan alasan tidak mau merepotkan orang lain. Sebelum naik ke mobil, dia menitipkan kertas untukku kepada mamanya.

Alangkah hancur hatiku ketika membaca sebait kalimat yang berbunyi, “Maaf saat ini aku hanya ingin berkonsentrasi kuliah.” Hatiku remuk dan aku pulang dengan perasaan kesal sekali. Ini pertama kalinya aku ingin pacaran, tapi ditolak. Sebenarnya, aku tidak begitu suka dengan hubungan seperti pacaran itu karena begitu banyak dampak negatifnya, sampai ada yang rela bunuh diri karena ditinggalkan kekasihnya –na’udzubillahi min dzalik.

Namun entah mengapa ketika aku melihat Nina hatiku pun tergoda untuk menjalin hubungan itu. Sejak perpisahan itu, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya sampai gelar sarjana aku raih. Lalu aku pun bekerja di perusahaan milik keluargaku sebagai satu-satunya ahli waris. Melihat ketekunanku dalam bekerja, papa Nina ,menyukaiku hingga hubungan kami menjadi akrab dan kuutarakanlah maksudku bahwa aku menyukai Nina, anaknya, dan ternyata papa Nina setuju untuk menjadikanku sebagai menantunya.

24 Oktober 2006, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, aku dan orang tuaku bersilaturahmi ke rumah keluarga Nina dengan maksud untuk membicarakan perjodohan antara aku dan Nina. Tapi pada saat itu Nina baru dirawat di rumah sakit sejak bulan Ramadhan. Saat kutemui, Nina terlihat sangat pucat, lemah, dan senyumannya seakan menghilang dari bibirnya. Hari itu orang tua kami resmi menjodohkan kami. Bahkan aku diminta untuk menjaganya karena orang tuanya akan berangkat ke luar negeri. Tetapi Nina tidak pernah mau meladeniku.

Suatu hari aku mendapati Nina terlihat kesakitan, terlihat darah keluar dari hidung dan mulutnya. Aku bermaksud untuk membantu mengusap darah dan keringat yang ada di wajahnya, tetapi secara spontan dia menamparku pada saat aku menyentuh wajahnya. Betapa
kaget diriku dibuatnya, aku tidak menyangka sama sekali Nina akan manamparku. Sungguh betapa istiqomahnya dia dalam menjaga kehormatan untuk tidak disentuh laki-laki yang bukan muhrimnya. Saat itu aku belum mengetahui tentang masalah ini dalam agama.

Kejadian tersebut secara tak sengaja terlihat mama Nina maka Nina pun dimarahi habis-habisan hingga sebuah tamparan mendarat di pipinya. Kulihat Nina segera melepas infusnya dan berlari menuju kamar mandi. Nina pun mengurung diri di kamar mandi tersebut. Dengan terpaksa kami mendobrak pintu kamar mandi dan kami dapati Nina tergeletak di lantai tak sadarkan diri karena terlalu banyak darah yang keluar.

Setelah sadar, aku berusaha bicara dan meminta maaf kepadanya atas kejadian tadi, namun Nina terus-terusan menangis. Aku pun bertambah bingung apa yang mesti aku lakukan untuk menenangkannya. Tanpa pikir panjang aku memeluknya, tapi Nina malah mendorongku dengan keras dan berlari keluar dari kamar menuju taman. Ketika kudekati Nina berteriak hingga menjadikan orang-orang memukulku karena menyangka aku mengganggu Nina. Karena itulah, Nina semalaman tidur di taman dan aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Setelah waktu subuh menjelang kulihat Nina beranjak untuk melaksanakan shalat shubuh di masjid, aku pun turut shalat. Namun setelah shalat, tiba-tiba Nina menghilang entah kemana.

Aku mencarinya berkeliling rumah sakit tersebut. Dan lama berselang kulihat banyak kerumunan orang dan ternyata Nina sudah tak sadarkan diri tergeletak dengan HP berada di sampingnya, sepertinya dia bosan telah berbicara dengan seseorang. Keadaan Nina saat itu sangat kritis sehingga pernafasannya harus dibantu dengan oksigen. Kata dokter, paru-paru Nina basah yang mungkin diakibatkan semalaman tidur di taman.

Nina tak kunjung juga sadar. Dengan perasaan khawatir dan bingung aku berdoa dengan menatap wajahnya yang pucat pasi...

Tiba-tiba ada sebuah SMS yang masuk ke HP Nina, tanpa sadar aku pun membaca dan membalas SMS tersebut. Aku juga membuka beberapa SMS yang masuk ke HP-nya dan aku sangat terharu dengan isinya, tenyata banyak sekali orang yang menyayanginya. Di antaranya adalah orang yang bernama Ukhti. Dulu sebelum aku mengetahui Ukhti adalah panggilan untuk saudari perempuan, aku sempat cemburu dibuatnya. Aku mengira Ukhti itu adalah pacar Nina yang menjadi alasan dia menolakku. Setelah Nina tersadar dari pingsannya, aku menunjukkan SMS yang dikirimkan saudari-saudarinya dan dia sangat marah ketika tahu aku sudah membaca dan membalas SMS dari saudari-saudarinya. Dia pun akhirnya melarangku untuk memegang HP-nya apalagi mengangkat atau menghubungi saudari-saudarinya.

Namun, tetap saja aku sering ber-SMS-an dengan saudari-saudarinya untuk mengetahui kenapa sikap Nina begini dan begitu. Dari sinilah aku mendapat sebuah jawaban bahwa Nina tidak mau bersentuhan apalagi berduaan denganku karena aku bukan mahramnya dan Nina menolak untuk berpacaran serta bertunangan denganku karena di dalam Islam tidak ada hal-hal seperti itu dan hal itu merupakan kebiasaan orang-orang non Muslim.

Aku tahu juga Nina mencari seorang ikhwan yang mencintai karena Alloh bukan atss dasar hawa nafsu. Akhirnya aku tahu kan sikap Nina selama ini semata-mata dia hanya ingin menjalankan syariat Islam secara benar. Hari berlalu dan aku terus belajar sedikit demi sedikit tentang Islam dari Nina dan saudari-saudarinya, terutama dalam melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya. Saat itu aku merasakan ketenangan dan ketentraman selama menjalankannya dan menimbulkan perasaan rindu kepada Alloh untuk senantiasa beribadah kepada-Nya.

Niatku pun muncul untuk segera menikahi Nina agar tidak terjadi fitnah, namun kondisi Nina semakin memburuk. Dia selalu mengigau memanggil saudari-saudarinya yang dicintainya karena Alloh.....

Melihat hal itu, aku membawanya ke kota Makassar, kampung mama kandung Nina untuk mempertemukannya dengan saudari-saudarinya, Qadarulloh (atas kehendak Alloh), aku tidak berhasil mempertemukan mereka. Yang ada kondisi Nina semakin parah dan penyakitku juga tiba-tiba kambuh sehingga aku pun haus dirawat di rumah sakit. Orang tua Nina datang dan membawanya kembali ke kota Makassar tanpa sepengetahuanku karena pada saat itu aku juga diopname.

Di kota Makassar, Nina diawasi dengan ketat oleh papanya, karena papa Nina kurang suka dengan akhwat, apalagi yang bercadar. Rumah sakit dan rumah yang ditempati Nina dirahasiakan. Dan Nina pun tak tahu di manakah ia berada. Karena kondisinya masih lemah, diapun tak bisa berbuat apa-apa, bahkan ia kadang dibius, apalagi ketika akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat yag satunya agar tidak tahu di mana keberadaaannya, karena papanya tidak ingin ada akhwat yang menjenguk Nina. Sampai HPnya pun diambil dari Nina.

Namun, karena Nina masih mempunyai HP yang ia sembunyian dari papanya, sehingga beberapa kali Nina berusaha kabur untuk menemui saudari-saudarinya, akhirnya Nina dikurung di dalam kamar. Mendengar hal itu, aku langsung menyusul Nina ke Makassar dan aku sempat bicara dengannya dari balik pintu. Nina menyuruhku untuk menemui seorang ustadz di sebuah masjid di kota itu. Dari pertemuanku dengan ustadz tersebut aku pun diajak ta’lim beberapa hari dan aku menginap di sana.

Papa Nina menyangka Nina telah mengusirku sehingga ia pun dimarahi. Setibanya di rumah, aku jelaskan duduk perkaranya kepada papa Nina, bahwa ia tidak bersalah dan aku mengatakan agar pernikahan kami dipercepat.

Hari Kamis, 24 November 2006. Kami melangsungkan pernikahan dengan sangat sederhana. Acara tersebut Cuma dihadiri oleh orangtua kami beserta dua orang rekanan papa. Setelah akad nikah aku langsung mengantar ustadz sekalian shalat dhuhur.

Betapa senangnya hatiku, akkhirnya aku bisa merasakan cinta yang tulus karena Alloh. Semoga kami bisa membentuk keluarga sakinah mawaddah, wa rahmah dan senantiasa dalam ketaatan kepada Alloh.....Itulah doaku saat itu.

Sepulang dari mengantar ustadz, perasaan bahagia itu seakan buyar mendapati Nina yang baru saja menjadi istriku tergeletak di lantai, dari hidung dan mulutnya kembali berlumuran darah. Dan tangannya terlihat ada goresan. Kami langsung membawanya ke rumah sakit, diperjalanan, kondisi Nina terlihat sangat lemah. Terdengar suaranya memanggilku dan berkata agar aku harus tetap di jalan yang diridhai-Nya sambil memegang erat tanganku dengan tulus, air mataku tak tertahankan melihat keadaan Nina yang terus berdzikir sambil menangis.....Dia juga selalu menanyakan saudari-saudarinya dimana ?

Setibanya di rumah sakit, aku bertanya-tanya kenapa tangan Nina tergores. Aku pun menulis SMS kepada saudari-saudari Nina. Ternyata, tangan Nina tergores ketika hendak menemui saudari-saudainya dengan keluar dari kamar. Karena pintu kamar terkunci, Nina ingin keluar melalui jendela sehingga menyebabkan tangannya tergores. Nina tak kunjung sadar hingga larut malam, aku pun tertidur dan tidak menyadari kalau Nina bangkit dari tempat tidurnya. Dia ingin sekali menemui saudari-saudarinya dan dia tidak menyadari kalau hari telah larut malam. Dia Cuma berkata, “Pengin ketemu saudariku karena sudah tak ada waktu lagi.” Berhubung Nina masih lemah, dia pun jatuh pingsan setelah bebrapa saat melangkah.

Aku benar-benar kaget dan bingung mau memanggil dokter tapi tidak ada yang menemani Nina. Akhirnya, aku menghubungi salah seorang saudarinya untuk menemani. Setelah aku dan dokter tiba, Nina sudah tidak bernafas dan bergerak lagi. Pertahananku runtuh dan hancurlah harapanku melihat Nina tidak lagi berdaya.... Dokter menyuruhku keluar. Pada saat itu kukira Nina telah tiada, makanya aku segera menulis SMS kepada saudari Nina untuk memberitahu bahwa Nina telah tiada. Namun begitu dokter keluar, masya Alloh !

Denyut jantung Nina kembali beredetak dan ia dinyatakan koma. Aku hendak memberi kabar kepada saudari Nina tapi baterai HP-ku habis dan tiba-tiba penyakitku pun kambuh lagi sehingga aku harus diinfus juga.....

Jam 11.30, perasaanku mengatakan Nina memangilku, maka aku segera bangkit dari tempat tidur dan melepas infus dari tanganku menuju kamar Nina. Kutatap wajah Nina bersamaan dengan kumandang adzan shalat Jum’at. Sembari menjawab adzan, aku terus menatap wajah Nina berharap dia akan membuka matanya.

Begitu lafadz laa ilaaha illallah, suara mesin pendeteksi jantung berbunyi, menandakan bahwa Nina telah tiada. Aku berteriak memanggil dokter, tapi qadarulloh istriku sayang telah pergi untuk selama-lamanya dari dunia ini. Nina langsung dimandikan dan dishalatkan selepas shalat Jum’at, lalu diterbangkan ke rumah papanya di Malaysia. Untuk terakhir kalinya kubuka kain putih yang menutupi wajah Nina. Wajahnya terlihat berseri.....

Aku harus merelakan semua ini, aku harus kuat dan menerima takdir-Nya. Teringat kata-kata Nina, “Berdoalah jika memang Alloh memangilku lebih awal dengan doa, “Ya Alloh, berilah kesabaran dan pahala dari musibah yang menimpaku dan berilah ganti yang lebih baik.”

Setelah pemakaman, aku langsung balik ke Jakarta karena kondisiku yang kurang stabil...Astaghfirullah !!! aku lupa memberitahu saudari-saudari Nina. Mungkin karena aku terlalu larut dalam kesedihan, hingga secara spontanitas aku menghubungi mereka dan menyampaikan bahwa Nina benar-benar talah tiada. Aku tahu pasti, mereka pasti sedih dengan kepergian saudari mereka yang mereka cintai karena Alloh. Dari ketiga saudari Nina, ada seorang yang tidak percaya dan sepertinya dia sangat membenciku. Entah, mengapa sikapnya seperti itu ?

Sekiranya mereka tahu, bahwa sebelum kepergiannya, Nina selalu memanggil nama mereka, tentulah mereka semakin sedih. Dalam HP Nina terlihat banyak SMS yang menunjukkan betapa indahnya ukhuwah dengan saudari-saudarinya. Semoga saudari-saudari Nina memaafkan kesalahannya dan kesalahan diriku pribadi.

“Salam sayang dari Nina tu kakak Rini, Sakinah, dan Aisyah serta akhwat di Makassar. Teruslah berjuang menegakkan dakwah ilallah. Syukran atas perhatian kalian....”


*****

Tak beberapa lama setelah kisah ini dimuat di Media Muslim Muda Elfata, redaksi Elfata menerima SMS dari seorang ukhti, saudari Nina. Isi SMS tersebut adalah, “Afwan , mungkin perlu Elfata sampaikan kepada pembaca mengenai kisah ‘Akhirnya Cintaku Berlabuh karena Alloh’ di mana Kak Nina telah meninggal dan kini Kak Adhit pun telah tiada. Kurang lebih 2 pekan (Kak Adhit –red) dirawat di rumah sakit karena penyakit pada paru-parunya. Sebelum sempat dioperasi, maut telah menjemputnya. Ana menyampaikan hal ini karena masih banyak yang mengirim salam, memberi dukungan ke Kak Adhit yang kubaca di Elfata dan beberapa orang yang kutemui di jalan juga selalu bertanya, Kak Adhit bagaimana ? Ana salah satu ukhti dalam cerita tersebut...Syukran.”


PERCIK RENUNGAN

Subhanalloh ! Kisah Adhit dan Nina di atas dapat kita jadikan sebuah cermin untuk berkaca. Renungkanlah keteguhan Nina untuk tak meladeni tawaran cinta asmara yang tak terselimuti indahnya syariat. Padahal Nina adalah seorang yang sedang membutuhkan dukungan, pertolongan, dan sandaran bahu tempat menangis. Nina berprinsip, meski dalam situasi sesulit apapun, kemurnian syariat tetap harus dijaga dan diamalkan.

Gelombang kesulitan tak harus menjadikan kita surut dalam berkonsisten dengan syariat ini. Bahkan bisa jadi kesulitan demi kesulitan yang kita alami menjadi parameter seberapa jauh kita telah mengamalkan ajaran agama ini. Di lain sisi, ketidaktahuan seseorang akan syariat ini seringkali menjadikan pelakunya bertindak tanpa adanya rambu-rambu yang telah dicanangkan agama.

Namun, bisa jadi ketidaktahuan akan syariat ini menjadi titik awal seseorang merasakan indahnya agama dan manisnya iman sebagaimana yang terjadi pada Adhit, ikhwan yang menceritakan kisahnya ini. Semoga Alloh merahmati mereka, menerima ruh mereka berdua dan
menjadikan mereka berdua termasuk hamba-hamba-Nya yang shalih yang dijanjikan surga-Nya. Amiin.

Sumber:
Kumpulan KISAH NYATA UNGGULAN Majalah ELFATA ‘Seindah Cinta ketika Berlabuh’, 2008, FAtaMeDia
Readmore »